Sensasi 3D Konser Nidji


SEMARANG-Sabtu malam ini, grup band Nidji akan tampil menjadi bintang utama dalam pentas LA Lights-3D Experince di Auditorium Undip Pleburan. Selain Nidji, akan tampil pula The Changcuters dan penyanyi solo Nindi.

Performa ketiga penampil ini bakal sedikit berbeda. Pasalnya, penyelenggara akan membuat konser dengan tampilan tiga dimensi (3D). Bagi pengunjung yang datang disediakan kacamata 3D untuk menikmati aksi panggung ketiga penampil tersebut.

Penampilan Nidji yang digawangi Giring Ganesha (vokal), Rama dan Ariel (gitar), Adrie (drum), Andro (bas), dan Run-D (kibor) bakal lain dari biasanya. Tata cahaya dan tata suara didesain sedemikian rupa, disesuaikan dengan konsep konser tiga dimensi.

Penonton juga akan dimanjakan dengan permainan tata cahaya yang sungguh memikat. Terlebih selama ini kita jarang disuguhi tontonan konser yang menggunakan konsep semacam itu.
Kekasih

Nidji yang berkonsep modern rock dengan memadukan unsur progresif, funk, alternatif, dan pop, akan membabar tembang-tembang andalan mereka seperti “Biarlah”, “Arti Sahabat”, “Jangan Lupakan”, “Penantian”, “Hapus Aku”, “Shadow”, “Child”, “Disco Lazy Time”, dan “Breakthrough”.

Demikian halnya dengan The Changcuters yang dipunggawai Tria (vokal), Qibil (gitar), Alda (gitar), Dipa (bas), dan Erick (drum).

Mereka akan tampil memanaskan suasana dengan ciri khas yang nyetrik sehingga bakal menjadi hiburan tersendiri.
Mereka telah menyiapkan tembang di antaranya “Hijrah ke London”, “Gila-gilaan”, “I Love U, Bibeh”, “Awas Angkot”, “Racun”, “Idaman Wanita”, “Main Serong, “Suka-suka”.

Adapun Nindi menyiapkan tembang hit “Cintaku Cuma Satu” dan “Buktikan”. Kehadiran penyanyi berparas menawan ini menarik perhatian sebab dia bakal sepanggung dengan kekasihnya, yang tak lain adalah salah satu personel The Changcuters.

Dengan harga tiket masuk Rp 25 ribu, pengunjung bisa mendapatkan gift dan kacamata 3D.

Penasaran dengan penampilan 3D Nidji, The Changcuter, dan Nindi, silakan datang ke lokasi perhelatan

Konser The Changcuters di Puwokerto Ricuh


Konser Nidji dan Changcuters di Gedung Olah Raga Satria, Purwokerto, Jawa Tengah, Rabu (14/10) diwarnai kericuhan. Ribuan penonton konser musik grup band Nidji dan The Cangcuters di Purwokerto, Jawa Tengah, tidak kebagian tiket masuk. Konser di gedung ini hanya menampung 2.500 orang. Akibatnya, ribuan penonton tak bertiket tertahan di pintu masuk.

Pertunjukan yang mulanya berlangsung tertib mendadak kacau saat penonton mulai saling lempar botol air mineral. Keributan ini diduga dipicu kekesalan penonton yang tak kebagian tiket. Mereka yang tak puas karena hanya bisa menonton lewat layar lebar diluar gedung inilah yang diduga melempari pengunjung lain dan petugas keamanan.

Saling dorong antara penonton yang berusaha memaksa masuk tak terhindarkan. Petugas berusaha keras untuk menghalau para penonton yang mulai beringas dengan menggunakan anjing terlatih. Namun, penonton yang kecewa karena tidak dapat masuk berusaha melempari petugas dengan botol air mineral.

Sejumlah orang yang dianggap provokator kerusuhan langsung memicu penonton lainnya untuk kembali maju mendekati pagar pembatas. Akibatnya, belasan orang yang dianggap provokator diamankan petugas. Mereka sempat dipukuli agar tidak mengajak penonton lainnya.

Petugas keamanan pun segera bertindak dan menurunkan anjing pengaman untuk meredam aksi brutal penonton. Beberapa penonton yang terlibat perkelahian diamankan polisi karena kedapatan membawa senjata tajam. Polisi juga menahan sekitar 8 orang yang diduga menjadi provokator keributan.

Hingga akhir pertunjukkan, ribuan penonton yang tidak kebagian tiket masih tetap berada di lokasi pertunjukkan. Mereka berharap dapat melihat grup band pujaannya melintas usai melakukan konser.

Tyas - Nindy Nggak Sengaja Punya Pacar Satu Band


Kompak, itulah sekilas yang terlihat pada Mirasih Tyas Endah dan Nindy kemarin usai mengisi acara di Studio Penta, Jakarta Barat, Senin (12/10). Bahkan busana yang dikenakan mereka pun bagai seragam kendati modelnya tidak sama. Mereka juga mencoba memahami karakter pacar masing-masing yang sama-sama personil The Changcuters. Padahal Tyas dan Nindy tak saling mengenal sebelumnya. Mereka baru akrab setelah tanpa sengaja bersua di Bali ketika Changcuters manggung.

"Pas ketemuan di sana. Jadinya kebetulan sekali. Tepatnya tahun lalu saat Changcuters di Bali," kata Tyas.

Karena punya pacar satu band itulah, mereka kian sering bertemu. Bahkan keluarga Tyas dan Nindy juga mengetahui hal ini.

"Nyokap gue seperti punya hubungan dengan keluarga Nindy. Jadi mereka tahu dengan siapa kini anaknya berpacaran. Pokoknya punya pacar di band yang sama ada untungnya," jelasnya diiringi tawa.

Tria: 'MENCULIK MIYABI' Diganti Menculik Doraemon


Saat Tria The Changcuters ditanya tentang Maria Ozawa, secara spontan langsung mendeskripsikan secara lengkap seluk-beluk bintang asal Jepang itu. Bahkan pria pacar artis Tyas Mirasih itu secara fasih menceritakan rencana kedatangannya ke tanah Air.

"Miyabi itu pornstar, bintang porno dari Jepang dan kita tahu dan dengar filmnya MENCULIK MIYABI dan kalau bisa diganti menculik Doraemon," ungkapnya sambil tertawa lebar.

Disebut film MENCULIK MIYABI penuh kontroversial, Tria yang didampingi teman-temannya, mengajak dulu melihat isi skenario film itu. Menurutnya tidak masalah dia datang ke Indonesia, asalkan tidak membintangi film-film yang menyalahi norma agama.

"Lihat dulu skenarionya, yang penting tidak menyalahin norma agama," tegasnya. "Asalkan dia berpakaian sopan dan rapih tidak apa-apa," tambahnya saat ditemui di studio 4 RCTI, Jl. Kebon Jeruk, Jakarta Barat, Jumat (9/10) malam.

Namun saat diajak menghitung untung rugi mendatangkan Miyabi, Tria dengan gaya khas anak mudanya, secara berkelakar mengaku lebih enak Mie Yamin, menu favorit yang mungkin hanya dimilikinya.

Dari pada Miyabi lebih enak mie yamin. Tapi kalau dia ke sini buat belajar tidak masalah," pungkasnya disusul tawa teman-temannya.

Ingin buktinya, Tria Changcuters Abadikan Wartawan Via BB


Karena sering diberitakan melenceng akhirnya Tria Changcuters berinisiatif mendokumentasikan para media yang mewawancarai dirinya ketika bersama sang kekasih, Mirasih Tyas Endah.

Kejadian ini berlangsung Selasa kemarin (6/10) di Studio Penta, Jakarta Barat. Tria langsung mengeluarkan BlackBerry-nya begitu tahu dikelilingi 'nyamuk' pers. Tingkah tersebut cukup mengundang senyum.

"Sorry teman-teman terpaksa aku rekam untuk dimasukkan Twitter, biar tahu kalau hasil wawancara dengan penayangan sama. Nggak berbeda kayak waktu itu. Masa dibilang keluarga masing-masing sudah bertemu? Padahal saya bilang kalau saya bertemu dengan keluarga Tyas ya, begitu juga sebaliknya. Tapi yang diberitakan malah dua keluarga sudah bertemu," ujarnya sambil terus merekam pemburu berita.

Tak hanya Tria yang mengabadikan interview tersebut. Tria juga meminta asistennya untuk ikut merekam wawancara ini melalui kamera telepon yang lain.

Sementara Tyas yang berada di sisi Tria ikutan tersenyum.

The Changcuters Siap Galang Bantuan Untuk Sumbar


Simpati atas gempa yang terjadi di kawasan Sumatera Barat, khususnya Padang, masih terus mengucur. Tak mau ketinggalan juga, The Changcuters untuk ikut berpartisipasi. Band yang digawangi Tria dkk ini sempat memberikan himbauan kepada para penggemarnya saat tampil di Lapangan Merdeka, Medan, Sabtu (3/10) malam, agar masyarakat tetap menggalang bantuan.

"Anak-anak Medan, khususnya Changcut Rangers, para penggemar The Changcuters, semuanya sudah tahu akan gempa yang ada di Padang. Jadi sudah saatnya semuanya peduli untuk membantu," teriak Tria sang vokalis dari atas panggung di acara 250 Tahun Guinness.

Mewakili anggota yang lain, Tria juga mengungkapkan rasa bela sungkawanya. Ia berharap bencana seperti ini tidak terjadi lagi di kemudian hari. "Siapa pun di antara kalian jangan lupa terhadap Padang. The Changcuters turut berduka juga. Apakah sudi semuanya membantu?" tanya Tria yang langsung disambut teriakan para pengemarnya, "Siap!!"

Dilanjutkan Tria, jika para pengemarnya bersedia membantu maka band asal Bandung yang dibentuk tahun 2005 lalu ini juga siap membantu. "Jadi buat anak-anak Medan atau siapa saja, mari kita galang bantuan. Kalau bersedia, The Changcuters juga siap," pungkas Tria.

Buku The Tarix Jabrix 2

Author: beny (bendotz) / Label: , , , ,

Setelah Filmnya laris Manis dipasaran, Kini The Tarix Jabrix 2 telah dirilis dalam bentuk buku Novel. Dan kalian sekarang sudah bisa membelinya di Toko Buku terdekat.

Berikit Resensi dari Novel yang bergenre Humor tersebut.
ISBN : 9789792438598
Rilis : 2009
Halaman : 0
Penerbit : Bentang Pustaka
Bahasa : Indonesia
Penilaian Editor : belum dirating
Penilaian Pembaca : belum dirating
Harga : Rp. 33.000

Sinopsis

Dadang. Da ... dang Begadang. Da ... Dadang Ha ... reudang, Da ... Dadang Solihin, Da ... dang Sumedang. Sampai habis nama berabjad D, nama Dadang tak muncul juga meski dia sudah mempertajam matanya dengan model night-vision dilengkapi infra-red untuk melihat akurasi nama pada daftar.

The Tarix Jabrix sedang dilema. Nama mereka tidak ada dalam daftar calon mahasiswa perguruan tinggi negeri. Mereka akhirnya memutuskan untuk tinggalkan Bandung. Tujuan mereka jelas: Jakarta. Alasannya pun terang-benderang: kuliah.

Namun, ternyata semua tak seindah dulu. Ciko, Coki, Cacing, dan Mulder harus berpisah dengan sobat mereka, Dadang Modif. Dadang terpaksa tinggal di Bandung karena harus bantu bapaknya urus bengkel. Sedikit demi sedikit, geng The Tarix Jabrix mulai merasa terlalu banyak melanggar kode etik per-Jabrix-an. Dimulai dengan menjual motor Ciko, Coki, dan Cacing untuk membeli VW Combi. Masa geng motor naiknya mobil?

Belum selesai satu persoalan, muncul persoalan lain. Mereka harus memecahkan misteri penculikan seorang bocah perempuan. Tuntutannya sangat klise, meminta tebusan uang. Namun, jejak yang ditinggalkan alangkah ajaibnya: sebuah helm yang dikenakan oleh penjual gorengan. Misteri semacam ini pastilah tidak akan bisa dipecahkan hanya dengan cara ronda keliling kompleks yang sudah dijaga satpam. Sepakat?.

Mending Olahraga dari pada Tidur

Seragam ketat yang dikenakan oleh para personel T.C (The Changcuters) memang tampak pas dengan tubuh langsing mereka. Kesukaan kang Tria, Dipa, Erick, Alda, dan Qibil berolahraga, sedikit banyak ikut membuat tubuh mereka tetap jauh dari kegemukan.

Diakui kang Dipa, ia dan keempat temannya tersebut bahkan selalu mengisi waktu luang dengan berolahraga, ketika mereka berada di hotel untuk pekerjaan. "Biasanya, kalau di hotel ada tempat fitnes, kami selalu ke sana untuk mengisi waktu. Treadmill, sepeda, dan sit up sekitar 30 menit, untuk menyegarkan badan juga," cerita Agent Roy saat ditemui di Ancol, Jakarta Utara. Bagi Agent Roy dan Agent-agent lainya, hal itu lebih menyenangkan dan menguntungkan ketimbang bermalas-malasan di dalam kamar hotel sambil menunggu waktu naik ke atas pentas.

Menurut kang Tria, ia dan rekan-rekannya doyan berbagai jenis olahraga. "Hampir semua olahraga kami suka. Cuma, gue enggak bisa main bola. Gue lebih ke olahraga atletik," aku Tria. Sebaliknya, keempat rekannya gemar bermain sepakbola.

Untuk mengisi liburan di awal 2009, Changcuters khusus meluangkan waktu untuk berolahraga outbond, yang tidak hanya melemaskan otot-otot yang kencang usai manggung di penghujung tahun, tapi juga memacu adrenalin. "Ini untuk menunjukkan, walaupun kurus, kami tetap bertenaga. Bukan cuma butuh keberanian, melainkan juga teknik. Olahraga seperti ini bagus untuk melatih konsentrasi," kata si GARANG.

"The Changcuters" Sempat Trauma Karena Pesawat

Author: beny (bendotz) / Label: ,

"The Changcuters" Sempat Trauma Karena Pesawat

Lepas dari kejadian naas yang sempat menghantui, saat berada dalam pesawat Merpati yang lepas ban dan harus mendarat darurat, ternyata membuat para personel The Changcuters sempat merasa shock dan trauma.

"Ya jangan salah terbang deh, dan banyak-banyak doa aja, kalau trauma ada sih, jadi mendingan ikutin prosedur aja, kalau sekarang pengennya cepet-cepet landing aja," ujar bassist The Changcuters, Dipa.

Komentar Dipa yang juga ditemani oleh para personel The Changcuters lainnya juga diiyakan oleh sang frontman, Tria.

"Ini kejadian pertama dan mudah-mudahan yang terakhir, mendingan naik wahana di Dufan," ujar Tria sambil tertawa. Maklum, mereka bermain di Wahana Dufan saja pada takut dengan ketinggian, apalagi sampe' naik pesawat muter-muter diatas.

The Changcuters yang sedang melakukan perjalanan roadshow ke Papua pada 6 Juli lalu, terpaksa harus transit di Biak, karena pesawat Merpati yang mereka tumpangi mengalami kerusakan ban.

"Sempet sport jantung, rada kaget, waktu itu jam 07.40 WIT, tanggal 6 juli dan transit di kota Biak, karena ban pesawatnya copot dan kita sudah sempat terbang dan melakukan pendaratan darurat di Biak, tapi sempet kaget pas turun tuh ada ambulance, polisi dan tim SAR," papar Dipa.

The Changcuters Tanggapi tentang lagu ILYB yang dianggap Plagiat

The Changcuters memang sempat di isukan plagiat mengenai lagu-lagu karya mereka, dan kala itu lagu I LOVE YOU BIBEH, lagu dari album Mencoba Sukses Kembali ini dikatakan mirip dengan lagu Have You Ever Seen The Rain? dari Creedence Clearwater Revival (CCR).

Dan dalam Majalah Gadis edisi 19-29 juni 2009 di rubrik seleb, mereka membantah pernyataan tersebut. Pembelaan The Changcuters diwakili oleh Kang Tria.

“Apa lagu I Love You Beibeh mirip Have You Ever Seen The Rain? Hahaha… Emang mirip! Mau gimana? Jadi, ceritanya begini.. Awalnya, kami pengin bikin lagu ini dengan gaya R&B, tapi entah kenapa jadinya kayak begini. Dan saat selesai bikin lagu ini, kami semuanya mikir ‘kayak mirip lagu apa ya? Oh ya, mirip lagu Have You Ever Seen The Rain?!’ hahaha… Tapi ya udahlah, pokoknya saat bikin lagu ini, kami enggak punya niat atau keinginan untuk nyontek. Dan kami pun sebenarnya enggak pengen mengeluarkan pembelaan apapun terhadap siapapun. Cuma pengin bilang ke orang-orang yang menuduh kami plagiat bahwa mereka jangan cuma bisa kritik. Tapi lebih hebat lagi kalu bisa membuktikan bahwa mereka mampu membuat lagu yang lebih bagus! Namun, karena kejadian ini, kami jadi lebih hati-hati bikin aransemen di album ke dua. Yah, jadi pembelajaranlah.”, tandas cacing bro.

Pembelaan tersebut merupakan penegasan terhadap para sekumpulan orang-orang yang hanya bisa mengkritik yang sifatnya menjatuhkan, bukan kritik yang bersifat membangun. Komunitas seperti ini ada didalan jaringan pertemanan FACEBOOK, dan mereka membentuk Group yang hobinya adalah menjatuhkan band-band yang plagiat. Mungkin mereka hanyalah sekumpulan anak muda yang tidak punya kreasi dan inovasu dalam hidup mereka, jadi mereka hanya bisa mengkritik tanpa introspeksi diri.

The Changcuters Pantang Contek Lagu Orang

Author: beny (bendotz) / Label: , ,

The Changcuters Pantang Contek Lagu Orang

Banyak beberapai grup band dituding mencontek lagu dari musisi mancanegara. The Changcuters tidak mau seperti itu. Dalam membuat lagu, grup band ini sangat selektif dan jujur.

"Dari lagu nggak ada plagiat. Kita bikin lagu mengalir dan yang penting tidak membohongi diri sendiri," kata kang Qibil.

Band asal Bandung ini mengaku dalam berkarya mereka sangat mengedepankan kejujuran dalam bermusik. Mereka ingin membuat lagu yang memang merupakan hasil karya mereka sendiri.

Meski demikian, mereka tak ingin main hakim sendiri dalam menanggapi lagu-lagu band lain yang dituding mirip dengan lagu musisi luar negeri.

"Semua karya kalau mau disama-samain gampang. Tapi jangan langsung dituduh plagiat. Seniman kalau digituin down juga," ucap kang Tria.

Dalam berkarya, The Changcuters sangatlah mengedepankan kejujuran

The Changcuters dan The Hives

Author: beny (bendotz) / Label: ,

The Changcuters dulu ketika masih sering berseragam jaz sering di samakan dengan sebuah band asal swedia yaitu The Hives, Ketika mereka bersandang ke surabaya tahun lalu mereka membantahnya.

"Mirip The Hives? Bener gak bener, soalnya kita kurus semua, The Hives banyak yg gendut. Terus, The Hives bule tulen, kalo di kita ada yg mirip Tau Ming Tse cirebon, dan Dian Sastrowardiman, hehee,, Kalo musiknya?! Jauh atuh dari The Hives mah!!! Iya kan,,?!", Tandas kang Tria.



Mungkin kemiripan terlihat dari mereka yang sama-sama berseragam. The Hives pun selalu berseragam ketika dia manggung. Segi musikalitas pun agak mirip namun jauh, hanya beberapa lagu The Hives yang sealiran dengan The Changcuters.

The Changcuters VS The Dhangduters

Author: beny (bendotz) / Label: ,


The Dhangcuters, Band asal Kampung Pasar Purwodadi yang namanya diambil dari nama para penggemar musik dangdut. Jika kalian perhatikan namanya hampir mirip dengan The Changcuters, hanya pengubahan huruf dari C ke D. Tak hanya itu, masih banyak lagu kemiripanya.

Band yang beranggotakan Chun-cun (Vocal), Anang (Guitar I), Endhi (Guitar II), Coky (Basis), Herdi (Keyboard), Dhede (Drummer) sama-sama terbentuk bulan September dengan The Changcuters. The Dhangduters terbentuk pada 16 September 2008 Dan The Changcuters 19 September 2004.

Kemudian Judul lagu milik The Dhangduters adalah MISTERI CINTA, dan Album The Changcuters bertitle MISTERI KALAJENGKING HITAM.



Dari soal penampilan mereka dari segi fashion, band pop-rock Melayu ini mengingatkan kita kepada dandanan para pedangdut lama kawakan, Rhoma Irama dengan grup Soneta-nya dan A Rafiq. Berstyle juga ala The Changcuters.

Berbekal musik pop, rock dan cengkok melayu ditambah keluguan performance sebagai nilai jual setidaknya The Dhangduters dapat sedikit mengenyam kesuksesan ditengah trend melayu yang mewabah industri musik Indonesia. Dan mungkin The Dhangduters adalah "saingan" dari The Changcuters. Saingan bukan dari segi musikalitas, mungkin lebih tepatnya style dan Lawakan.

‘ THE TARIX JABRIX 2 ’
Secara film pertamanya hampir mencapai angka 1 juta penonton, pihak rumah produksi Starvision nggak kapok membuat sekuelnya. Mulai 2 Juli nanti, ‘The Tarix Jabrix’ akan rilis di seluruh bioskop Indonesia.


“Kami buat film kedua ini atas permohonan para penggemar. Mereka menyampaikan permintaannya melalui fax dan email,” ujar produser Starvision, Chand Parwez Servia, saat ditemui di Planet Hollywood Jakarta, Senin (29/6) malam.

Masih dibintangi The Changcuters, cerita yang diusung kali ini pastinya beda dari yang pertama. Kelima anggota The Tarix Jabrix, Cacing (Tria Changcut), Dadang (Erick Changcut), Mulder (Dipa Changcut), si kembar Ciko (Alda Changcut) dan Coki (Qibil Changcut), hijrah dari Bandung ke Jakarta.

Mereka udah lulus SMA dan mau melanjutkan kuliah di Jakarta. Karena merasakan kejamnya Ibukota, mereka terpaksa menjual motor dan menggantinya dengan mobil. Loh kok?!


Tapi, Mulder tetap setia dengan motor gedenya. Dari sini lah konflik di antara mereka mulai terjadi. Parahnya lagi, Mulder malah terlibat balapan liar. Belum lagi Ciko dan Coki yang sibuk dengan pacar kembar mereka.

Persahabatan The Tarix Jabrix benar-benar diuji. Gimana cara mereka mempertahankannya? Mending nonton aja kali ya! Para penggemar The Changcuters pastinya puas banget melihat aksi kocak idola mereka, selama hampir 100 menit.

Tapi, kalau boleh whatzups bandingin sama film yang pertama, komedi yang disuguhkan ‘The Tarix Jabrix 2’ nggak terlalu menggigit. Bisa dibilang terasa datar dan agak garing.

Kayaknya, nggak ada satu pun adegan yang bakal bikin penonton sampai tertawa terbahak-bahak. Dengan catatan, penonton itu bukan fans beratnya The Changcuters yah!


Kalau penasaran sama aksinya Tria Changcut cs., ya jangan sampai ketinggalan! Beberapa wajah baru juga ikut meramaikan ‘The Tarix Jabrix 2’. Sebut aja Joanne Alexandra, Ramon Y. Tungka, Judika, dan Duma Riris Silalahi.




sEbenErNya aPa se genRe The Changcuters iTu........

Author: beny (bendotz) / Label: ,

Sulit menggolongkan The Changcuters ke dalam sebuah genre tertentu yang mapan. Lagu-lagunya mengandung unsur disko retro, blues, hingga rock n roll dalam satu tarikan nafas. Maka, pada akhirnya The Changcuters lebih suka menamai musik mereka sebagai musik ala Changcuters. ''Kita bikin aliran sendiri saja. Namanya 'ala kita garasi rock n roll'. Ini gayanya kita,'' jelas Tria.
Disebut 'ala kita'--dalam bahasa Sunda kumaha urang wae--lantaran lagu-lagu mereka tak diciptakan semata-mata oleh satu personil, melainkan hasil keroyokan kelima anggota The Changcuters. Karena itulah, saat merangkai karya musik, lirik dibuat secara estafet.
Kalimat pertama bisa saja dibuat Tria, sementara kalimat lain dibuat personil lain. Atau, sebuah lagu yang dibuat Qibil bisa saja direvisi oleh rekan-rekannya. ''Mirip skripsi yang dosen pembimbingnya ada empat orang,'' ujar Tria sembari tertawa renyah.
Sedangkan kata 'garasi' berasal dari lokasi tempat para personil The Changcuters biasa mencipta lagu, yakni garasi, tepatnya kamar Qibil. Untuk kata 'rock n roll', kata Tria, mengandung makna lebih harfiah. 'Rock' berarti batu dan bersifat keras seperti halnya hidup. Untuk menyiasati kerasnya hidup, kata Tria, kita harus 'roll' yang artinya berguling. ''Maksudnya jalani hidup yang keras ini tanpa harus bersedih,'' ujarnya filosofis.
Dan, musik adalah refleksi--jika bukan simplifikasi--The Changcuters terhadap kehidupan. Pelbagai hal bisa menjadi inspirasi bagi karya-karya musiknya. Kebanyakan adalah tema-tema yang remeh: Dari konser musik hingga mode yang sedang nge-trend.
Dan, The Changcuters mengartikulasikannya lewat bahasa yang ringan dan catchy, jika bukan nakal, namun yang terpenting: Menggugah syaraf tawa. Hidup sudah ribet, buat apa dibikin ribet.

The Changcuters Band Peduli Fashion

Author: beny (bendotz) / Label: , , ,

The Changcuters Band Peduli Fashion

Sebelumnya sudah ada pembahasan tentang ini di dalam blog ini, dan kali ini dilanjutkan dengan versi berikutnya.

Selain jual suara, band-band baru juga pandai menjual penampilan. Mereka sadar, dengan dadanan yang unik, bandnya akan mudah dikenali, sekaligus jadi identitas diri.
The Changcuters, Niat Sebelum Terkenal.

Ketika belum terkenal seperti sekarang, personel Changcuters: Tria (vokal), Qibil (gitar), Alda (gitar), Dipa (bass) dan Erick (drum) punya kebiasaan menyaksikan pementasan grup band di kota Bandung. Menurut pengamatan mereka, rata-rata band tak punya selera berkostum yang baik, tak punya kekhasan dan cenderung tak kompak.

"Saya melihat penampilan mereka biasa-biasa saja. Kostumnya tak ada istimewanya. Jadi, saya dan teman-teman berpikir, kalau kami kelak punya grup band yang dikontrak dengan mayor label, kami akan perhatikan penampilan kami," cerita Tria.

Keinginan Changcuters untuk menjadi terkenal akhirnya terwujud. Begitu ada kesempatan untuk menelurkan album, mereka pun tak kalah sibuk mencari kostum menarik yang bakal menjadi ciri khas mereka kelak. Jaket kulit, celana ketat dan sepatu lancip akhirnya jadi identitas penampilan mereka.

"Saat kami menyiapkan album rekaman, kami juga sedang sibuk pilih-pilih nama band dan kostum. Apa yang dilihat sekarang adalah model keren ala Changcuters. Karena kami sendiri tak tahu, penampilan kami disebutnya apa," kata Tria lagi.

Kendati demikian, Tria mengakui penampilan Changcuters diilhami dari referensi fashion band-band tahun 70-an. Tapi mereka tak menjiplak seutuhnya. Mereka telah memberikan sentuhan atau aksen yang modis.

Sentuhan itu diwujudkan lewat ikat pinggang, dasi, jas sampai potongan rambut. "Tapi, di antara yang lain, Cuma saya saja yang berjambul. Yang lain berponi," sebut Tria sambil tertawa. Changcuters pun mempercayakan busananya digarap oleh penjahit biasa.

Changcuters yakin, penampilan sangat penting di samping lagu-lagu yang mereka nyanyikan. Buat mereka, perhatian orang pertama kali akan tertuju ke penampilan mereka, sebelum mengenal lebih jauh Changcuters.


Changcuters tak selamanya akan berkostum seperti sekarang. Biar tak bosan, kelak mereka akan berubah sesuai perjalanan waktu. "Karena mode itu selalu berputar. Tetapi kami harus punya ciri khas. Sekarang bercelana ketat, mungkin saja nanti ber-jeans. Yang penting tetap kompak seragam," cetus Tria. (Yetta Angelina, M Nizar)
tabloid nova

The Tarix Jabrix: Debut The Changcuters Di Dunia Film

Author: beny (bendotz) / Label: , , ,

The Tarix Jabrix
film The Tarik Jabrik adalah buah film komedi yang dibintangi oleh beberapa artis cukup terkenal. Katakanlah
Carissa Putri (Ayat-ayat Cinta),
Francine Roosenda
kemudian ada Joe Project Pop Iga Mawarni Candil "Seurieus"dan yg lainnya.
Tokoh utama dari film ini adalah 5 sekawan dari SMA Jayagiri (lokasi di Bandung), Caca Sutarya (dijuluki Cacing gara2 anunya segede cacing...ups, spoiler), si kembar Coki & Ciko, Mulder (Mulyana Drajat), dan Dadang. Nama asli dari para personil The Changcuters bisa dilihat di sini.Awal cerita, kita akan disuguhi kisah si Cacing yg ingin menjadi anggota geng motor "Road Devils" yg dipimpin Eddy Brokoli. Kita akan terkekeh-kekeh, bahkan terbahak-bahak melihat kisah perjuangan si Cacing untuk menjadi anggota RD, yg berujung dengan...ah, tonton sendiri deh!
Dilanjutkan dengan cerita 4 personil lain tentang latar belakang kehidupan mereka, terutama yg berhubungan dengan motor, sebelum mereka bergabung menjadi anggota The Tarix Jabrix.Akan terlalu panjang jika aku ceritakan satu persatu di sini, namun film dengan durasi 1,5 jam ini TIDAK PANTAS UNTUK DILEWATKAN!! ALIAS WAJIB NONTON!!Apa pasal?1. Dari sisi cerita, film ini layak diacungi jempol. Tutur dan alur berjalan dengan baik. NYARIS tidak ada cacat dalam film ini kecuali 2 hal, yakni yg pertama lokasi sekolah dan rumah Kalista yg TIDAK JELAS! Jika dugaanku benar, sekolah dan rumah Kalista berlokasi di Bandung Utara. Tapi kenapa mesti 'jalan2' dulu ke jalan Asia Afrika, Braga, dst? Yg kedua mengenai UJIAN SIM. Hmmm..apa benar si Coki (eh atau Ciko) berhasil mendapatkan SIM C dg cara yg benar? Atau masih ada trik2 khusus seperti di artikel2ku tentang pembuatan SIM C?2. Film ini punya sisi positif (pesan moral yg baik). Seperti kita ketahui bersama, beberapa waktu lalu kasus geng motor sempat meresahkan warga Bandung (baca di sini untuk kisah temanku yg sempat menjadi geng motor). Nah, di film ini, The Tarix Jabrix mengajak generasi muda (terutama di Bandung), bahwa untuk menjadi geng motor tidak mesti dengan melanggar lalu lintas atau bahkan meresahkan masyarakat. The Tarix Jabrix malah mempunyai motto untuk menjadi geng motor yg TIDAK MELANGGAR LALU LINTAS, TIDAK MERESAHKAN MASYARAKAT (atau sejenis itu deh), DAN MENGHORMATI ORANG TUA!!Tapi serius lho, meski ini sekedar film, metode penyampaiannya cukup efektif. Selain tidak menggurui, film ini juga mencontohkan seperti apa sih geng motor yg 'baik' itu. Hal lain, film ini tidak banyak mengumbar kata2 kotor seperti film Radit dan Jani.Hanya saja, setidaknya masih ada 2 hal, yg menurutku ada pesan 'tidak baik' dalam film ini. Yang pertama, asap knalpot yg berlebihan (nampaknya urusan knalpot ini mesti mulai diperhatikan pak polisi deh). Yang kedua, cara mengendara yg (menurutku) ugal2an. Oke, sebagai geng motor mereka boleh berekspresi di jalanan. Tapi di beberapa adegan, cara mengendara yg ugal2an membuatku malah khawatir menjadi contoh buruk.3. Bagi yg pernah tinggal di Bandung, kerinduan akan kota Bandung sedikit banyak akan terpuaskan di sini. Banyak sekali suasana2 dan jalan2 di Bandung yg begitu kurindukan (ceileeee..).4. Ada hadiah sepeda motor bagi para penonton film The Tarix Jabrix ini. Informasinya? Silakan klik saja gambar di samping ini ya?!Hal yg mengejutkan dan menggelikan adalah saat Hanung tampil di sebuah adegan. Yak, Hanung, sang produser, muncul sebagai pelanggan di bengkel Sugema. Dan dia dianggap Saiful Jamil oleh Mayang.Salah satu adegan yg menggelikan dan membuat banyak penonton terbahak-bahak adalah ketika The Tarix Jabrix mempraktikkan motto mereka, untuk membantu yg lemah. Ketika ada nenek2 yg hendak menyebrang, mereka sudah berhenti di tempat yg 'aman', kemudian dengan sabar menunggu nenek2 itu menyebrang. Saking ingin membantu, mereka akhirnya menggendong si nenek dan 'menyimpannya' di seberang jalan.Salah satu lagu The Changcuters, Racun Dunia, juga sempat dinyanyikan di film ini.

para orang berbakat yang mengawangi band The Changcuters

Author: beny (bendotz) / Label: , ,

Personil The Changcuters
*Tria Changcut*
(M Tria Ramadhani)
Sang Vokalis
Bandung, 22 Juni 1982
Zodiak : Cancer

Hobi : Menyanyi

Makanan Favorit : Tiramisu & Brownies
"PIAWAI, LIHAI DAN ADUHAI"

*Qibil Changcut*
(muhamad iqbal)

Sang Gitaris
Bandung, 10 Maret 1982
Zodiak : Pisces

Hobi : Membakar uang

Minuman Favorit : Ice Chocolate Banana
"GILA DAN DIGILAI"

*Dipa Changcut*
(Dipa Nandastra H)

Sang Bassis
Medan, 7 Mei 1982
Zodiak : Taurus
Hobi : Belajar Rokok
Favorit : Marlboro Lights
"GARANG TAPI BAIK HATI"
*Alda Changcut*
(Arlanda Ghazali langitan)

Sang Gitaris
Bandung, 8 November 1981
Zodiak : Scorpio
Hobi : Berdiam diri
Film Favorit : Film Bisu
"DIAM ITU EMAS"


*Erick Changcut*

(Erick Nindyoastomo)

Sang Drummer
Semarang, 15 Juli 1982
Zodiak : Cancer
Hobi : Memecut
Kamus Favorit : Kamus Inggris - Indonesia
"PELARUT DUKA, MEMADAMKAN DENDAM

untuk para CR kota SOERABAYA WOW....MA.....

Author: beny (bendotz) / Label: ,


Inilah satu - satunya blog yang menampilkan profil lengkap group band The Changcuters

About The Changcuters
=========================================================
The Changcuters is a Smashing Rock n' Roll band that formed in Bandung, Indonesia in 2004, 19th September. We Offers you a different taste of Rock n' Roll, and we're Proudly say that we are The Next Big Things.. The Changcuters Are : - Tria Changcut (Lead Vocal, Harmonica And Tamborine) - Qibil Changcut (Lead Guitar, Keyboard, Vocals ) - Dipa Changcut (Bass And Strange Voices) - Alda Changcut (Guitars) - Erick Changcut (Drum and Percussions) TRIA is phsycotic singer with an extremely strong voice, looks and sounds like Mick Jagger, Jim Morrisson And Steven Taylor Mixed it all together,he has polite attitude but still you can feel Strong Vibration of Rock And Roll Surrounding him And you'll be amazed when you see him perform on stage!! QIBIL is a good guitar player he got the looks and he got the moves to be a great guitarist..influenced by Noel Gallagher and John Squier, he fills the songs with dinamic sounds and melodies that give you the creeps!! DIPA has the strongest character in Band..he is the decission maker and always come up with weird idea and stupid lyrics..He also has strange style for a bassist ALDA is a very good guitarist, he plays perfectly..he is a good looking shy guy and he doesnt speak very often..And the important thing is, he's the genuine heartbreaker..So Girls!! you better watchout... ERICK..hhhmmm...not much to say about this guy, except..He's GODDAMN GOOD with Drums..Bloody Marvelous!! THE CHANGCUTERS NEWEST ALBUM'S COMING SOON!! Come and See Us Darlin' and Hear The Album Bangin' On Your Stereo ...Wo'...Maaa'!!!



kalo ini baru bahasa indonesianya
Pada tahun 2004 tiga orang sahabat yang terdiri dari Tria, Qibil dan Dipa terinspirasi untukmembuat sebuah kelompok band, yang terutama disebabkan karena mereka seringkali terkagum-kagum saat melihat pertunJukkan berbagai musisi di panggung hiburan. Untuk mewujudkan keinginan mereka tersebut, diajaklah dua orang lagi yaitu Alda dan Erick. Maka lengkaplah formasi The Changcuters menjadi Tria pada vocal, Tambourine, dan Harmonica, Qibil pada gitar utama dan Keyboard, Dipa pada Bass dan Backing Vocal, Alda pada gitar dan Erick memainkan Drum dan Perkusi. Sejak itulah mereka meresmikan untuk memberikan akhiran Changcut pada nama ­nama tiap personel.
Tria Changcut menjadi seorang penyanyi dengan suara yang luar biasa kuat, berusaha terlihat dan bersuara seperti Mick Jagger, Jim Morrisson dan Steven Taylor, itulah sebabnya ia sering terlihat agak sedikit monyong, tetapi walaupun terlihat garang, ia memiliki perilaku yang santun namun dengan aura Rock n’ Roll yang sangat kuat.
Qibil Changcut menjadi pemain gitar yang banyak terpengaruh Noel Gallagher dan John Squire, dia mengisi tiap lagu dengan sound yang dinamis dan melodi yang ajaib.
Dipa Changcut seorang pemain bass dengan gaya yang aneh, tetapi dialah yang seringkali menjadi penentu kebijakan di dalam band, dan seringkali memiliki ide-ide aneh dan menulis lirik-lirik yang bodoh.
Alda Changcut yang pemalu ini, adalah seorang pemain gitar yang jago. Walaupun jarang berbicara dia adalah seorang heartbreaker sejati. Sebaiknya para perempuan berhati ­hatilah saat jatuh hati padanya.
Erick Changcut si penabuh drum yang misterius, tidak banyak hal yang bisa diceritakan mengenai orang ini.

Setelah The Changcuters terbentuk, segeralah mereka tampil di berbagai panggung besar dan kecil, dengan penampilan berjaket kulit dan koreografi yang dinamis. Semakin menanjaknya karir mereka, berbagai pujian dan kritikan pun mendarat di telinga mereka, namun dengan semangat pantang menyerah lima orang pemuda ini terus saja melaju dan dengan penuh percaya diri merilis album ‘MencobaSukses’.
Penampilan secara fashion mereka yang Rock n’ Roll juga tercerminkan ke dalam musik mereka yang banyak terpengaruh Rolling Stone, hanya saja mereka menggunakan tema dan lirik yang jauh lebih ringan ditambah sentuhan komedi, seperti misalnya ‘Gila-gilaan’, ‘Pria ldaman Wanita’ dan ‘Awas Angkot’.
Album tersebut menuai kritik sangat pedas dari berbagai media, sedikit sekali atau dapat dikatakan hampir tidak ada yang memberikan review baik bagi album tersebut. Tapi sepertinya hal tersebut tidak rnematahkan semangat mereka, dan merekapun terus melaju dan berhasil mendapatkan kerja sama dengan sebuah major label untuk merilis album ‘Mencoba Sukses Lagi’.
Gejalanya kali ini mereka akan lebih sukses dibandingkan sebelumnya, sudah terlihat dari munculnya wajah mereka sebagai anak band di iklan sebuah provlder selular CDMA.
Dan untuk sebutan para pengemar/fans the changcuters

adalah di bawah ini


WOW...MA...

My muLtiPly

ben ben RANGER

jangan lupa daftar ya...